Review Film Preman Pensiun 2019 : Sudahkah Mantan Preman Bersih dari Aksi Kejahatan?
Pikiran Rakyat |
Bagi yang sudah pernah nonton "Preman Pensiun" pasti nggak asing dengan nama-nama Kang Bahar, Kang Mus dan Ce Euis kan? Ya, film ini pernah dibuat dalam bentuk sinetron session 1, 2, 3 dan FTV yang ditayangkan di RCTI.
Menceritakan tentang bos dan anak buahnya yang berprofesi sebagai pebisnis keamanan pasar alias preman. Namun menjelang hari tuanya, Kang Bahar ini pensiun dari pekerjaannya sebagai preman.
Kini Preman Pensiun dibuat seri layar lebarnya dan sudah dirilis di awal tahun 2019.
Mengambil setting waktu 3 tahun setelah Kang Bahar (alm. Dedi Petet), seorang kepala preman meninggal. Sekarang Kang Mus atau nama lengkapnya Muslihat menjadi pemimpin para preman yang sudah beralih profesi, ada yang menjadi pengusaha jaket kulit, petinju, satpam, peternak lele dan bisnis kecinpring/keripik singkong.
Menceritakan tentang bos dan anak buahnya yang berprofesi sebagai pebisnis keamanan pasar alias preman. Namun menjelang hari tuanya, Kang Bahar ini pensiun dari pekerjaannya sebagai preman.
Kini Preman Pensiun dibuat seri layar lebarnya dan sudah dirilis di awal tahun 2019.
Mengambil setting waktu 3 tahun setelah Kang Bahar (alm. Dedi Petet), seorang kepala preman meninggal. Sekarang Kang Mus atau nama lengkapnya Muslihat menjadi pemimpin para preman yang sudah beralih profesi, ada yang menjadi pengusaha jaket kulit, petinju, satpam, peternak lele dan bisnis kecinpring/keripik singkong.
Kehidupan para anak buah yang sudah menjadi mantan preman ini benar-benar dipantau oleh Kang Mus agar mereka tidak lagi terlibat dalam dunia kejahatan kembali. Namun situasi ternyata berbeda, Si Eneng, putri Kang Mus satu-satunya mulai didekati oleh laki-laki dan membuat ayahnya khawatir. Dia mengirim bawahannya untuk memantau pacar anaknya.
Usaha kecinpring yang dibuat Kang Mus juga baru lesu. Sementara Dikdik, anak buah Kang Mus baru terlibat masalah karena adik iparnya dikeroyok sampai masuk rumah sakit. Dikdik pun memutuskan untuk mengadakan reuni tanpa sepengetahuan Kang Mus agar mendapatkan identitas pelaku pengeroyokan.
Jalan cerita film layar lebar Preman pensiun tak jauh beda dengan versi sinetronnya. Sebagai film layar lebar dirasa kurang ada greget. Walau akting Epy Kusnandar tetap memukau dan didukung oleh aktor-aktor pendukung tetap saja terasa datar.
Yang mengesankan dari film ini adalah permainan dialog yang saling menyambung antar adegan. Membuat kelucuan yang cukup menggelitik.
Buat saya yang telah setia menonton seri sinetron Preman Pensiun dari awal, film ini memberi pesan tersendiri. Bahwa menjadi pemimpin tidaklah mudah karena orang yang ada di bawah kita belum tentu mau diarahkan. Tanggung jawab seorang pemimpin itu sangat berat dan butuh kerendahan hati untuk turun menyelesaikan masalah. Bukan hanya sekedar memberi perintah.
Epy Kusnandar: Muslihat/Kang Mus
Tia Arifin : Kinanti
Soraya Rasyid : Imas
Dedi Moch Jamasari : Gobang
Andra Manihot : Dikdik
Deny Firdaus : Murad
Ica Naga : Pipit
Abenk Marco : Cecep
M. Fajar Hidayatullah : Ujang Rambo
Purwo Kritiono : Bohim
Sadana Agung Sulistya : Rendi
Sandi Tile : Ceu Edoh
Vina Ferina : Ceu Esih
Sutradara: Aris Nugraha
Produksi: MNC Pictures
4 Komentar
Aku juga suka serial ini pas di TV dulu. Bahkan, aku juga telah menuliskannya di blog.
BalasHapusSudah nonton filmnya belum mbak?
HapusKlo semua preman pada pensiun, aman deh
BalasHapusBetul
HapusTerima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Mohon maaf komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu untuk menghindari komentar spam dan link hidup.