Review Film Spiderman: Far From Home
ultimagz.com |
Yang sudah nonton Avengers: Endgame pasti sudah tahu ya tentang jentikan jari Thanos yang menghilangkan sebagian manusia di muka bumi atau disebut 'blip'. Nah, film Spiderman ini diceritakan setelah kejadian itu di mana Peter Parker (Tom Holland) bersekolah kembali bersama-sama dengan teman-temannya.
Film dibuka dengan agak sentimentil karena menayangkan memori tentang kematian sang mentor Tony Stark atau Iron Man dan Natasha. Duh, jadi kangen mereka nih. Hu, hu...
Adegan berlanjut tentang rencana Peter untuk berlibur bersama teman sekolahnya ke Eropa. Rencananya Peter akan menyatakan cintanya kepada M.J (Zendaya) di kota Paris. Wah, udah terbayang dong visual efek film ini akan berlatar belakang kota-kota romantis di Eropa.
theverge.com |
Film Spiderman ini cukup menarik karena menceritakan Peter yang hidup di jaman millenial. Sepanjang film sih, nggak dirasakan ada akibat-akibat jentikan jari Thanos, menurut saya semua berjalan dengan baik-baik saja. Cuman diceritakan jika ada bahaya yang mengancam bumi dan semua Avengers sulit dihubungi karena sibuk berlibur. Wk, wk, wk.
Si spiderman ini juga aslinya ogah terima job penyelamatan dunia tapi gimana lagi, karena Nick Furry (Samuel l Jackson) ternyata lebih pintar menghubungi Peter. Di sini Nick Furry memperkenalkan pahlawan super dari bumi yang lain yaitu Quentin Beck alias Mysterio (Jake Gyllenhaal) untuk bekerja sama melawan Hydro-Man. Peter Parker yang tadinya diandalkan oleh Nick Furry untuk menyelesaikan misi itu pun merasa minder karena Mysterio lebih handal mengatasi musuh mereka. Peter Parker pun mengambil keputusan yang salah dan hal itu mengancam keselamatan teman-temannya.
Kepercayaan diri Peter Parker datang kembali ketika ia merasakan dukungan dari MJ, Ned Leeds (Jacob Batalon), Bibi May (Marisa Tomel) dan Happy Hogan (Jon Favreau). Ia pun dapat menemukan siapa musuh yang sedang dihadapi. Ya, Mysterio sendiri adalah penjahat yang sesungguhnya tetapi menyamar menjadi pahlawan yang ingin diakui dunia.
Lucu, konyol dan menggemaskan menonton tingkah anak sekolahan yang lagi kenal masa-masa pacaran, labil dan sedang mencari jati dirinya. Di sini karakter teman-teman Peter diceritakan lebih dalam daripada cuma sekedar penghias film. Ada cerita persaingan Peter mendapatkan cinta MJ, kisah cinta sahabatnya Ned dan Betty. Semuanya diramu dalam cerita yang absurd. Dalam hati saya bertanya, ini film superhero atau komedi romantis sih? Ha, ha. Tapi tepuk tangan buat penulis cerita dan ide ceritanya deh!
Walau begitu rasa kecewa juga harus saya ungkapkan di sini, karena sebagai film superhero, Spiderman Far From Home nggak memenuhi espektasi saya. Bayangkan jika di dalam thriller ceritanya adalah lanjutan dari Endgame tapi nyatanya, itu hanya dibuat sekedar sebagai latar belakang cerita. Namun, seperti film-film produksi Marvel yang lain jika tak menyimpan kejutan-kejutan di sesi akhir film yang memberikan clue bahwa akan ada cerita lanjutan di film-film Marvel berikutnya.
Dan bikin kesal juga karena semuanya adalah illusi. Semuanya illusi. Bukan karena ini adalah film fiksi tetapi semuanya yang ada dalam Spiderman itu ILUSI. Dan wow! Kejutan-kejutan baru terus dilemparkan dalam menit-menit terakhir.
Lucu, konyol dan menggemaskan menonton tingkah anak sekolahan yang lagi kenal masa-masa pacaran, labil dan sedang mencari jati dirinya. Di sini karakter teman-teman Peter diceritakan lebih dalam daripada cuma sekedar penghias film. Ada cerita persaingan Peter mendapatkan cinta MJ, kisah cinta sahabatnya Ned dan Betty. Semuanya diramu dalam cerita yang absurd. Dalam hati saya bertanya, ini film superhero atau komedi romantis sih? Ha, ha. Tapi tepuk tangan buat penulis cerita dan ide ceritanya deh!
Walau begitu rasa kecewa juga harus saya ungkapkan di sini, karena sebagai film superhero, Spiderman Far From Home nggak memenuhi espektasi saya. Bayangkan jika di dalam thriller ceritanya adalah lanjutan dari Endgame tapi nyatanya, itu hanya dibuat sekedar sebagai latar belakang cerita. Namun, seperti film-film produksi Marvel yang lain jika tak menyimpan kejutan-kejutan di sesi akhir film yang memberikan clue bahwa akan ada cerita lanjutan di film-film Marvel berikutnya.
Dan bikin kesal juga karena semuanya adalah illusi. Semuanya illusi. Bukan karena ini adalah film fiksi tetapi semuanya yang ada dalam Spiderman itu ILUSI. Dan wow! Kejutan-kejutan baru terus dilemparkan dalam menit-menit terakhir.
radiotimes.com |
Sayang sekali jika akhir-akhir ini muncul bahwa Spiderman tidak akan kembali dibuat oleh Marvel tetapi akan digarap sepenuhnya oleh Sony Pictures. Tetapi kita lihat saja dan berharap Peter dan bibinya yang cantik akan kembali menghiasi film Spiderman.
Sutradara : Jon Watts
Produser : Kevin Feige, Amy Pascal
Penulis : Chris McKenna, Erik Sommers
Pemeran : Tom Holland, Samule L. Jackson, Zendaya, Cobie Smulders, Jon Favreau, J.B Smoove, Jacob Batalon, Martin Starr, Marisa Tomel, Jake Gyllenhaal
Produksi : Columbia Pictures, Marvel Studios, Pascal Pictures
Distributor: Sony Pictures Releasing
Dirilis: 3 Juli 2019
Durasi: 120 menit
Produser : Kevin Feige, Amy Pascal
Penulis : Chris McKenna, Erik Sommers
Pemeran : Tom Holland, Samule L. Jackson, Zendaya, Cobie Smulders, Jon Favreau, J.B Smoove, Jacob Batalon, Martin Starr, Marisa Tomel, Jake Gyllenhaal
Produksi : Columbia Pictures, Marvel Studios, Pascal Pictures
Distributor: Sony Pictures Releasing
Dirilis: 3 Juli 2019
Durasi: 120 menit
4 Komentar
Saya malah ngikutin keriuhan save spiderman karna Sony vs marvel hehehe.
BalasHapusBtw nice reviu mba. Jadi pengen nonton meski anak2 sdh ramai membahasnya dirumah.
Trims Bang Day sudah menyimak tulisanku di sini:)
HapusWah, aku gak ngerti blaas tentang pilem2 beginian...hahaha... Parah dehh
BalasHapusYeay, mari ikutan nonton. Dijamin bikin nagih, xixixi.
HapusTerima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Mohon maaf komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu untuk menghindari komentar spam dan link hidup.