Review Buku Neng Koala: Pengalaman Berharga Belajar di Australia
Judul : Neng Koala, Kisah-kisah Mahasisiwi
Indonesia di Australia.
Penulis : Melati, dkk.
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Cetakan : I, 2018
Tebal : 254 hal.
ISBN : 978-602-03-8400-9
Melanjutkan studi ke luar negeri adalah
sebuah kesempatan yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Tidak pernah mudah
bagi seseorang untuk hidup di negeri orang, selain harus beradaptasi dengan
bahasa, cuaca, bertemu dengan orang dari latar belakang negara berbeda,
adakalanya tantangan itu makin bertambah tatkala yang ingin belajar adalah
seorang wanita, terlebih jika wanita yang sudah berkeluarga. Tegakah untuk meninggalkan
keluarga di Tanah Air?
Sudahlah, perempuan itu tidak perlu
sekolah tinggi-tinggi, paling jatuh-jatuhnya 3M-(Masak, Manak, Macak yang dalam
bahasa Indonesia artinya memasak, memberi keturunan, dan mempercantik diri).
Banyak orang yang masih memiliki mindset seperti itu, tingginya pendidikan dan
status perempuan dikhawatirkan akan membuat perempuan lupa dengan kodratnya.
Banyak lelaki yang merasa harga dirinya terluka bila kalah dalam hal-hal
semacam ini dengan pasangannya. Namun pendidikan adalah modal yang penting bagi
perempuan karena merekalah agen transfer
knowledge bagi anak-anaknya yang di kemudian hari akan menjadi penerus
bangsa (hlm 6).
Pada saat ini, kami dihadapkan dengan
beberapa permasalahan, seperti: apakah suami rela untuk resign atau cuti di
luar tanggungan kantor demi ikut menemani istri? Apakah suami siap untuk
ditinggal selama dua tahun bersama anak-anak? Apakah tabungan cukup untuk
membiayai keberangkatan keluarga ke Australia? (hlm 82).
Perjuangan Seorang Mama Papua
Melanjutkan Studi ke Luar Negeri, Istri Bersekolah ke Luar Negeri, Mengapa
Tidak? Merajut Mimpi Bersama: Kuliah Bareng Suami, Bayi 45 hari Kok Ditinggal,
Nduk? Itu adalah sebagian judul-judul dari kisah-kisah inspiratif yang
dibagikan oleh para Neng Koala. Mereka adalah perempuan-perempuan Indonesia
yang pernah menempuh pendidikan di Australia dengan berbagai macam latar
belakang, belum menikah, sudah berkeluarga, sedang berkuliah, pertukaran
pelajar maupun short course. Tujuan
komunitas ini tak lain untuk berbagi pengalaman agar perempuan Indonesia tidak
takut mewujudkan mimpi bersekolah di luar negeri.
Membawa anak-anak ikut menemani sekolah
adalah salah satu pilihan berat, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Salah satu
penulis, Adhityani Putri menulis bahwa kemampuan utama yang perlu dikuasai
semua ibu, apalagi yang berperan ganda sebagai mahasiswi adalah skill improvisasi dan kemampuan untuk
tetap bersikap tenang menjelang tenggat waktu (hlm 122).
Kesempatan belajar dan mengukir prestasi
agaknya tak ada batasannya bagi perempuan di Australia. Barangkali sudah
saatnya kita berpikir bagaimana caranya membukakan pintu-pintu baru bagi
perempuan Indonesia agar tak perlu memilih atara keinginan menggapai cita-cita
setinggi-tingginya dan kecintaannya kepada keluarga. Saya percaya, setiap
kebaikan yang dicapai oleh perempuan berarti kebaikan untuk peradaban (hlm
158).
Melanjutkan pendidikan dengan beasiswa
di negara maju seperti Austrlia identik dengan bayangan hidup enak, nyaman,
banyak uang, dan bisa jalan-jalan sesuka hati. Padahal kenyataannya tak
senyaman pandangan orang pada umumnya. Beasiswa yang terbatas dan tuntutan
studi yang tinggi membuat tingkat stress dan depresi para mahasiswa. Bekerja
paruh waktu merupakan salah satu cara untuk bertahan hidup (hlm 199).
Tak hanya mendapat gelar namun banyak
hal berharga yang bisa didapat dari kehidupan di luar negeri seperti kemampuan
menyelesaikan tugas di tengah kerinduan karena jauh dari keluarga atau kuliah sambil
mengasuh anak, mengambil pekerjaan paruh waktu demi bertahan hidup, bergaul
dengan orang dari berbagai macam latar belakang budaya dan agama yang berbeda,
kebiasaan baru yang positif dan
kemandirian dalam bertahan hidup di negeri orang.
Tidak ada yang ringan kalau ingin
cita-cita tercapai. Namun, hasil tidak pernah membohongi usaha. Sejauh mau
berusaha keras dan pantang menyerah, kita pasti bisa menjalaninya.
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Mohon maaf komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu untuk menghindari komentar spam dan link hidup.